Wednesday, May 20, 2009

Nikmatnya Sakit!

Sakit itu suatu nikmat, tika diri mula alpa, di kala diri mula jauh dari Tuhan Pemberi Rahmat. Sakit tidak diminta, namun ia datang tanpa dipelawa, tanpa diajak ia menjenguk, tanpa disangka ia menerpa. Terkadang ia jelas terzahir pada linangan darah jua air mata, namun terkadang jua ia terasa hanya pada pemilik kesakitan itu. Kadang senyum itu bukanlah kerna ceria yang membunga, namun senyum itu sembunyi duka yang mencengkam!

Bicara ini bukanlah ingin membuktikan sesuatu. Sekadar berkongsi secebis rasa tika diri kehilangan nikmat sihat buat sementara cuma.

Insan. Lumrahnya pelupa. Baru tadi diberi kurnia dari Dia Yang Maha Memberi Nikmat, sudah lupa akan kehambaannya. Baru tadi mendapat gelaran ‘professor’, sudah lupa cetek ilmunya. Baru tadi die diangkat ke menteri, sudah lupa kerdil kuasanya. Baru tadi mendiami istana, sudah lupa lohong ruangnya. Baru tadi masuk ke mobil mewah, sudah lupa siapa yang menggerakkannya.

Benar. Lupa dan semakin alpa. Baru tadi kalam Tuhan ia lafazkan, sudah mula ia berdusta. Baru tadi ia rukuk dan sujud, sudah mula maksiat disentuh. Baru tadi harta ia infakkan, sudah mula bebangkit-bangkit. Baru tadi ia mengaku hamba, sudah mula ia menjadi tuhan. Baru tadi ia beribadat, sudah yakin ia ke syurga. Baru tadi ia mengaku pejuang, sudah mula bertukar munafik!

Sakit. Itulah penawar, bagi jiwa yang kian kering dari zikir dan doa, bagi hati yang kian malap tanpa cahaya Tuhan Penyuluh Jalan. Sakit itu pemberi ingatan, bagi kita yang kian dibelenggu kealpaan, bagi kita insan yang lupa. Sakit itu hadiah, buat hamba-hamba Nya yang teristimewa, buat mereka yang disayang Yang Maha Penyayang.

Sakit mengajar erti sebuah kehilangan. Hilangnya segunung nikmat bernama sihat. Siapa yang sihat tidak akan terasa, kerna hanya orang yang haus bisa merasakan dahaga, merasakan hilangnya air dan nikmat kesegarannya. Berasa berharga setelah kehilangan, itulah manusia.

Barulah teringat,

“baru tadi aku memiliknya, kini ia hilang dari diriku”.


“Ingatlah lima perkara sebelum hadirnya lima perkara.. ..SIHAT sebelum hadirnya SAKIT.. ..HIDUP sebelum hadirnya MATI!

“Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.
[al-Ankabut:2-3]

Namun sakit ini tidak seperit saudara-saudara seberang laut sana, nun di Palestine. Jauh, namun sakit mereka tetap dirasa di setiap urat saraf yang melingkar, di setiap pelusuk tulang temulang, di setiap deru helaan nafas, di setiap degup jantung berdetak, di setiap titis air mata darah, di setiap ruang hati yang merintih pedih, di setiap teriakan jiwa yang tercalar, di setiap esakan tangis rayu, di setiap luahan doa pada Yang Maha Mencinta.

Tidak layak untuk diri mengaku sakit. Jijik dan hina andai ujian sekecil-kecil ini sudah tiada berdaya untuk melangkah, sedangkan mereka yang beriman dahulunya diuji sehingga digergaji kepala mereka!

No comments:

Post a Comment